Indonesia merupakan negara penghasil rempah terbesar di mancanegara. Komoditasi rempah sejak lama telah menjadi andalan ekspor Indonesia ke dunia. Potensi ekspor rempah Indonesia di pasar Eropa sangat melimpah. Sebelum tahu lebih lanjut bagaimana ekspor rempah Indonesia di pasar Eropa, kita ketahui dahulu yuk apa itu rempah-rempah.
Apa Itu Rempah-Rempah?
Rempah-rempah merupakan unsur penting dalam sebuah makanan sebagai bumbu penyedap untuk melengkapi citarasa sebuah makanan. Selain bermanfaat untuk makanan, rempah-rempah juga dapat dipakai sebagai obat herbal.
Konsumsi rempah di berbagai negara belahan dunia mengalami peningkatan yang signifikan. Selain pengaruh dari populasi dunia, meningkat pula daya tarik dan kesadaran dari penduduk dunia akan ragam dan khasnya cita rasa melalui rempah-rempah. Maka dari itu, Indonesia menjadi negara yang dibutuhkan untuk ekspor rempah yang sangat besar di Eropa.
Artikel menarik lainnya: PROSEDUR DAN STRATEGI MEMBANGUN PT BARU BAGI PEMULA
Eropa Negara Penyuka Rempah-Rempah
Eropa menjadi salah satu negara yang menyukai rempah-rempah. Permintaan Eropa terhadap ekspor rempah bertumbuh pesat selama bertahun-tahun. Terutama selama pandemi covid-19, tren peningkatan ekspor rempah-rempah sebesar 16,7%.
Kenaikan itu dianggap sebagai pengaruh dari persepsi masyarakat Eropa yang percaya pada rempah-rempah bawang putih, kayu manis, dan jahe sebagai herbal untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari covid-19. Penduduk Eropa memanfaatkan rempah-rempah sebagai tambahan makanan, bumbu makanan, produksi herbal, obat-obatan, kosmetik, dan parfum.
Karakteristik Penduduk Eropa
Konsumen ekspor rempah di negara Eropa sangat mementingkan aspek standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi. Agar dapat melakukan ekspor rempah, Indonesia harus memenuhi persyaratan-persyaratannya sehingga dapat diterima oleh konsumen Eropa.
- Mutu produk adalah aspek utama pembelian
Di Eropa terdapat sebuah lembaga sertifikasi khusus untuk menetapkan standar minimum mutu produk ekspor rempah atau herbal yang bernama ESA (European Spice Association). Produk ekspor rempah yang dikirimkan harus memenuhi syarat pengolahan GAP (Good Agricultural Practice) dan GMP (Good Manufacturing Practice).
- Meningkatnya pola gaya hidup sehat
Komoditas ekspor rempah yang akan dikirim ke Eropa atau Amerika harus lulus uji Food and Drug Administration (FDA)
- Konsumen Eropa lebih memerhatikan keberlanjutan sosial dari produk yang mereka beli
Artinya, konsumen Eropa cenderung memilih komoditas ekspor rempah yang dihasilkan oleh produsen yang memiliki komitmen terhadap perbaikan sosial dan lingkungan.
Artikel menarik lainnya: SEBERAPA BESAR PENGARUH EKSPOR IMPOR BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA?
Komoditas Ekspor Rempah Indonesia ke Eropa
Besarnya pangsa pasar komoditas rempah – rempah menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk melakukan ekspansi pasar dengan ekspor rempah ke mancanegara, khususnya Eropa.
Komoditas pertanian Indonesia memiliki peranan ekspor yang cukup baik di dunia termasuk negara-negara Eropa. Beberapa komoditas ekspor rempah Indonesia yang mengalami peningkatan hingga menuju European Union 15 pada tahun 2018, yaitu:
- Komoditas Lada dengan nilai ekspor rempah mencapai 44.034 ribu USD.
- Komoditas Pala dengan nilai ekspor rempah sebesar 40.377 USD.
- Komoditas Cengkeh dan Jahe dengan nilai ekspor rempah 2.108 USD.
Pemerintah harus berperan lebih aktif agar komoditas ekspor rempah yang memiliki daya saing tinggi seperti Lada, Pala, Cengkeh, dan Jahe dapat dikembangkan lebih jauh dan tidak hanya berfokus pada pasar European Union 15.
Pada tahun 2022, ekspor rempah Indonesia juga menunjukkan kemampuannya di pameran internasional yang Biofach 2022 di Nuremberg, Jerman pada tanggal 28 – 29 Juli 2022. Indonesia ikut memamerkan produk rempahnya di pasar Uni Eropa.
Menurut Data Badan Statistik Jerman (Destatis), Jerman menjadi negara importir rempah-rempah terbesar di dunia. Indonesia menjadi salah satu mitra dagang utama Jerman untuk ekspor rempah dan makanan organik.
Pada 2021, ekspor rempah Indonesia ke Jerman mencapai 37,19 juta EUR. Komoditas ekspor rempah tersebut di antaranya Lada 28,5%; Pala 25,5%; dan Vanila 14,83%.
Artikel menarik lainnya: MENILIK ‘UNDERNAME’ EKSPOR SEBAGAI SOLUSI BISNIS GO INTERNASIONAL
Branding Produk Ekspor Rempah Indonesia ke Eropa
Cara yang dapat dilakukan untuk branding ekspor rempah Indonesia di Negara Eropa yaitu:
- Menciptakan brand komoditas ekspor rempah yang mudah diingat oleh konsumen
- Membuat kemasan produk ekspor rempah yang menarik dan ramah lingkungan
- Membuat sertifikasi produk ekspor rempah
Memiliki sertifikat ISO 9000 sangat menguntungkan produk ekspor ke luar negeri sehingga mendapatkan kepercayaan pasar yang semakin besar sehingga terjamin mutu produk karena sesuai standar.
- Membuat sertifikasi keamanan pangan komoditas ekspor rempah
Umumnya, pembeli Uni Eropa menginginkan implementasi sistem manajemen keamanan pangan berdasarkan HACCP. Sistem keamanan pangan yang paling penting di Eropa adalah BRC, IES, dan ESSC 2000.
Nah, itulah pembahasan mengenai melimpahnya kebutuhan ekspor rempah Indonesia di pasar Eropa. Bagi Anda yang tertarik untuk melakukan ekspor impor atau memasarkan produk Anda, ISGroup Consulting akan membantu proses ekspor anda dari segi administrasi, lokasi port, pengiriman, hingga barang sampai ke tempat yang dituju.
ISGroup Consulting berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik bagi bisnis andadengan pelayanan yang cepat, terpercaya, dan transparan. Konsultasikan kebutuhanmu bersama ISGRoup Consulting melalui www.isgroupconsulting.com atau telepon 081387001998.