Pengiriman First Mile, Middle Mile, dan Last Mile…

pengirimanbarang_ISGroup

Apakah Anda pernah membayangkan ketika anda memesan sebuah barang atau paket di marketplace, bagaimana perjalanannya dari pihak penjual, kurir, hingga barang tersebut bisa sampai di rumah Anda?

Proses perjalanan sebuah barang atau paket hingga ke tangan konsumen tidak sesederhana yang dibayangkan.

Barang yang sudah dipacking oleh penjual, kemudian diproses di gudang penyimpanan, hingga berada di tangan kurir jasa pengiriman barang, dan dari kurir langsung dikirim ke tangan konsumen.

Setidaknya, ada tiga tahapan yang harus ditempuh dalam suatu sistem rantai pasok barang (supply chain) dengan tujuan barang dapat sampai di tangan konsumen akhir. Tahapan tersebut, di antaranya pengiriman first mile, middle mile, dan last mile.

Apa itu pengiriman first mile, middle mile, dan last mile dalam sistem supply chain? Yuk simak artikel berikut ini!

Pengiriman First Mile

Pengiriman first mile merupakan tahapan awal dalam sistem supply chain. Pada tahap ini, produk diambil dari tempat produksi menuju tempat penyimpanan (warehouse).

Di dalam industri pertanian, pengiriman first mile berlangsung dari petani menuju pasar grosir. Jika produk berasal dari luar negeri, maka bea cukai di bandara maupun pelabuhan berfungsi sebagai warehouse. Sedangkan, produk yang diproduksi di pabrik, maka barang akan dipindahkan dari pabrik ke gudang penyimpanan pertama.

Pada tahap first mile, akan menentukan ketersediaan produk sebelum dapat dibeli oleh konsumen melalui distributor, toko, maupun e-commerce.

Pengiriman first mile memiliki jadwal pengiriman tertentu yang sebelumnya sudah ditentukan oleh pihak produsen atau pemilik produk yang berhubungan langsung dengan konsumen. biasanya terjadi pengangkutan barang dalam jumlah besar dengan waktu pengangkutan dan pengiriman yang terjadwal.

Artikel menarik lainnya: 10 PRODUK EKSPOR INDONESIA UNGGULAN MANCANEGARA SEPANJANG AGUSTUS 2022

Pengiriman Middle Mile (Mid Mile)

Pengiriman middle mile adalah pengangkutan barang dari gudang penyimpanan menuju gudang pengiriman di distributor (wholesaler/retailer).

Beberapa industri seperti elektronik, farmasi, hingga bahan makanan mengandalkan tahapan ini untuk menghemat biaya distribusi sekaligus menjaga stok tetap tersedia hingga ke toko kecil di wilayah pinggiran kota.

Melalui pengiriman mid mile, dapat menawarkan penghematan biaya logistik dan kecepatan perusahaan untuk melakukan stok ulang di daerah yang jauh dari lokasi produksi awal.

Pengiriman mid mile dapat mengurangi inefisiensi dalam distribusi produk.

Pengiriman Last Mile

Pengiriman last mile merupakan tahap akhir dalam sistem supply chain. Pada tahap last mile, barang yang sudah ada di gudang pengiriman diangkut ke lokasi tujuan akhir. Tujuan akhir bisa berupa tempat tinggal konsumen akhir maupun toko ritel seperti toko kelontong.

Artikel menarik lainnya: PENGIRIMAN FCL DAN LCL, KENALI PERBEDAANNYA!

Masalah Dalam Proses Distribusi Barang

Dalam proses distribusi barang dengan pengiriman first mile, middle mile, dan last mile memiliki  masalah yang sering terjadi, di antaranya:

  1. Kinerja pengiriman yang belum sesuai

Kinerja pengiriman yang buruk dan belum sesuai dapat berdampak pada ketepatan waktu proses pengiriman. Kinerja pengiriman yang buruk dalam proses pengiriman first mile, mid mile, dan last mile terjadi ketika sistem pelacakan barang tidak sesuai atau transparan antara titik drop barang, pengemasan barang yang lama, proses loading barang, pengiriman barang yang terhambat akibat alamat yang tidak jelas.

  1. Rute yang tidak optimal

Proses perubahan rute akibat kondisi lapangan, seperti kemacetan lalu lintas, cuaca ekstrim, penutupan jalan secar mendadak, pengalihan lalu lintas yang mendadak, hingga peundaan proses pengiriman akibat suatu alasan. Hal tersebut menyebabkan pengiriman last mile menjadi terganggu.

  1. Biaya pengiriman yang tinggi

Jumlah berat barang, jarak lokasi pengiriman, serta penggunaan logistik, membuat biaya pengiriman dapat menjadi tinggi atau terjangkau. Biaya yang tinggi biasanya dikeluhkan oleh konsumen pengiriman last mile.

Artikel menarik lainnya: SEBELUM MELAKUKAN IMPOR, PELAJARI DULU TAHAP-TAHAP IMPOR YANG BAIK

Solusi Dalam Proses Distribusi Barang

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses distribusi barang, berikut ini merupakan solusi yang dapat dilakukan, yaitu:

  1. Memastikan data konsumen seperti alamat, nama, dan nomor telepon valid

Dengan kelengkapan informasi konsumen yang jelas maka proses pengiriman menjadi mudah dan lancar. Selain itu, pembenahan terhadap manajemen gudang juga dapat mempercepat proses pengiriman barang.

  1. Memiliki kemampuan untuk melakukan route planning yang baik

Kurir harus menguasai route planning yang akan dilalui supaya proses pengiriman dapat menjadi lebih efisien dan mudah menjangkau lokasi konsumen.

  1. Biaya pengiriman yang tinggi dapat disesuai dengan kebutuhan konsumen.
  2. Komunikasi yang transparan

Ketika suatu barang terjadi masalah seperti kerusakan atau kehilangan barang tersebut. Komunikasi yang tidak transparan ini dapat menghambat rute pengiriman barang.

Dari keempat solusi dari permalahan tersebut, diperlukan perencanaan dan persiapan dalam proses distribusi barang. Perencanaan dan persiapan ini nantinya digunakan untuk memastikan bahwa barang yang dikirim dapat diterima dengan kondisi yang baik dan tepat waktu.

Apakah Anda ingin mengirim barang dengan mudah dan dapat dilacak melalui aplikasi? Kirim barang bersama ISGroup Consulting.

ISGroup Consulting merupakan perusahaan yang telah berpengalaman di bidang legalitas dan pengiriman barang. Kami dapat membantu pengiriman Anda dengan cepat, terpercaya, dan transparan.

Konsultasikan secara GRATIS melalui www.isgroupconsulting.com atau nomor telepon 081387001998.

Layanan_ISGroup