HS Code: Sistem Kode Ekspor yang Wajib Diketahui!

HSCode_ISGroup

Dalam dunia ekspor, istilah HS Code umumnya sudah familiar di kalangan eksportir. HS Code merupakan sebuah sistem kode yang mengklasifikasikan suatu produk atau barang. Hal ini dimaksudkan dengan adanya HS Code dapat dipahami dan diakui secara internasional sebagai penyeragaman produk. Pentingnya HS Code ini karena dapat menjadi penentu apakah proses ekspor dapat berjalan dengan lancar sesuai skema yang berlaku.

Untuk menjadi eksportir, maka kita harus mengetahui HS Code dari produk ekspor kita. Karena HS Code ini nantinya akan berhubungan dengan tarif yang dikeluarkan oleh Bea Cukai. Maka, penting bagi kita mengenali apa itu HS Code. Yuk, simak artikel di bawah ini!

Apa Itu HS Code?

HS Code atau disebut Harmonized System Code adalah sebuah daftar angka atau kode penggolongan atau pengelompokkan komoditi ekspor yang telah disusun secara sistematis guna mempermudah transaksi perdagangan, penentuan tarif, proses pengangkutan, serta statistik yang diterapkan dalam perdagangan internasional.

Di Indonesia, HS Code diklasifikasikan menggunakan sistem penomoran 8 digit yang ada di dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI). Di mana para eksportir atau importir dapat mengetahui besaran bea masuk dan pajak yang wajib dibayarkan. Serta mempermudah pihak Bea Cukai memproses pengawasan dan pergerakan barang yang masuk atau keluar dari Indonesia.

Artikel menarik lainnya: TELEGRAPHIC TRANSFER: APA DAN BAGAIMANA SISTEM PEMBAYARANNYA?

Tujuan HS Code

Tujuan dari HS Code adalah untuk mempermudah klasifikasi produk yang berada di pasar internasional agar lebih terperinci sehingga setiap produk yang keluar atau masuk ke dalam sebuah negara mudah diidentifikasi. Berikut ini tujuan dari adanya HS Code, yaitu:

  1. Memberikan keseragaman dalam penggolongan daftar barang yang sistematis.
  2. Memudahkan pengumpulan data dan analisis statistic perdagangan dunia.
  3. Memberikan sistem internasional yang resmi untuk pemberian kode, penjelasan, dan penggolongan barang untuk tujuan perdagangan.

Manfaat HS Code untuk Ekspor

HS Code sangat diperlukan dalam proses ekspor dan impor. Berikut ini beberapa manfaat dari HS Code, yaitu:

  1. Mempermudah pemerintah mengidentifikasi pajak

Melalui HS Code, kinerja pemerintah untuk mengidentifikasi pajak yang sesuai dengan barang yang akan diekspor jadi lebih mudah.

  1. Mempermudah pemetaan barang yang berkualitas

Melalui HS Code dapat menentukan seberapa baik kualitas suatu barang yang diperjualbelikan.

  1. Menghindari resiko regulasi

HS Code suatu barang harus sesuai dengan prosedur yang berlaku. Jika ditemukan ketidaksesuaian maka eksportir/importir harus membayar denda kepada Bea Cukai.

  1. Proses penggolongan barang menjadi lebih sistematis

Melalui HS Code proses pencatatan dan alur perdagangan barang menjadi lebih mudah diawasi oleh negara, dapat diketahui, serta dapat dianalisis peredarannya.

  1. Mepermudah proses pengumpulan data dengan valid

HS Code membantu dan mempermudah proses proyeksi perdagangan barang di masa yang akan datang, baik dari segi kuantitas dan jenisnya.

  1. Terciptanya sistem pemberian kode, penjelasan, dan penggolongan barang.

Barang dagangan yang beredar di pasar internasional menjadi lebih mudah diatur dan dikelola dengan baik, serta menguntungkan antarnegara.

Artikel menarik lainnya: STRATEGI MENDAPATKAN GLOBAL BUYER DI PASAR LUAR NEGERI

Cara Membaca HS Code

Pemerintah sudah menyediakan pencarian untuk kode HS itu dengan cara online. Layanan tersebut dapat diakses melalui sebuah situs www.insw.go.id. Melalui situs tersebut, Anda dapat melihat HS code pada barang dan juga pajak beserta ketentuan yang lainnya dari barang tersebut.

Mulai 1 Maret 2017, HS Code di Indonesia yang berada di bawah naungan ASEAN menggunakan sistem 8 (delapan) digit menyesuaikan dengan AHTN.

Berikut ini cara membaca HS Code:

  1. 2 digit pertama à HS Code berisikan Bab/Kategori Utama. Contohnya: 08 adalah kode untuk produk buah.
  2. 4 digit pertama à Pos atau jenis dari kategori. Contohnya: 08.08 adalah kode untuk buah apel, pir, dan quince segar.
  3. 8 digit pertama à Sub pos yang berlaku untuk negara ASEAN dan Indonesia yang diturunkan dari teks ASEAN Harmonized Tarif Nomenclature (AHTN). Pos ini menunjukkan besarnya pembebanan (BM, PPN, PPnBM, atau cukai) serta ada atau tidaknya peraturan dagang. Contohnya: 08.08.10.00 untuk buah apel segar.

Semakin panjang suatu kode, maka akan semakin spesifik produk perdagangan yang dijelaskan. Sedangkan, semakin pendek suatu kode maka hanya cukup menggambarkan kelompok/kategori dalam klasifikasi barang.

Artikel menarik lainnya: MELIMPAHNYA EKSPOR REMPAH INDONESIA DI PASAR EROPA

Contoh Klasifikasi HS Code

Berikut ini merupakan HS Code beserta keterangan produknya, yaitu:

  1. 7: Produk sayuran yang dapat dimakan termasuk umbi atau akar tertentu.
  2. 8: Produk buah, kacang, kulit dari buah jeruk atau melon.
  3. 9: Produk kopi, rempah, teh, dan mate.
  4. 10: Produk sereal.
  5. 11: Produk penggilingan malt, gandum, gluten, inulin, dan pati.
  6. 13: Produk jus atau ekstrak sayuran, resin, dan lac.
  7. 15: Produk lemak dan minyak hewani atau nabati.
  8. 16: Produk olahan daging, ikan, krustasea, moluska, invertebrate air, dan sebagainya.
  9. 17: Produk gula dan manisan.
  10. 18: Produk kakao dan produk olahannya.
  11. 19: Produk olahan dari sereal, tepung atau susu, dan termasuk produk pastry/
  12. 20: Produk olahan sayuran, buah, dan jenis tanaman lainnya.
  13. 21: Produk olahan lainnya yang dapat dikonsumsi.
  14. 22: Produk minuman, terimasuk minuman beralkohol dan produk cuka.
  15. 61: Pakaian jadi dan aksesoris pakaian yang dirajut.
  16. 62: Pakaian jadi dan aksesoris yang tidak dirajut.
  17. 63: Pakaian jadi berupa tekstil dan lainnya.
  18. 64: Pelindung atau alas kaki dan sejenisnya.
  19. 65: Topi dan sejenisnya.

Mengapa HS Code Penting dalam Ekspor Impor?

  1. Memudahkan pemerintah melakukan identifikasi pajak yang menyesuaikan dengan barang yang akan diekspor atau diimpor.
  2. Menentukan barang yang memang berkualitas dan sudah disesuaikan dengan legalitas yang dimiliki pemerintah.
  3. Menghindari terjadinya regulasi atau sebuah kesalahan dalam menentukan HS Code, jika terjadi maka eksportir atau importir harus membayar denda.

Setelah menilik lebih jauh apa itu HS Code, pastinya semakin tahu dong dunia ekspor impor? Dan pastinya semakin mudah nih ke depannya untuk melakukan ekspor impor. Jika saat ini Anda sedang mencari jasa ekspor impor, forwarding & logistic, legality service, pengadaan barang, dan lainnya. Maka kamu dapat berkonsultasi secara GRATIS bersama ISGroup Consulting.

ISGroup Consulting dapat memberikan pelayanan yang cepat, aman, dan terpercaya. Dengan memiliki pengalaman dan relasi yang meluas, akan lebih memudahkan Anda mengirim atau mendapatkan barang yang diinginkan. Hubungi ISGroup Consulting melalui email www.isgroupcosulting.com atau melalui telepon 081387001998.
Layanan_ISGroup