Dalam pemberdayaan industri dalam negeri, pemerintah perlu meningkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Hal tersebut memerlukan dukungan dari berbagai pihak, terutama perangkat hukum yang bersifat wajib.
Pada tahun 2022, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menargetkan perusahaan industri dalam negeri harus memiliki sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Mengapa demikian?
Pemerintah Indonesia ingin nilai komponen barang dalam negeri berjumlah 25% diproduksi di dalam negeri. Target pemerintah agar produk dalam negeri menggunakan sertifikasi TKDN adalah 1.250 produk.
Produk yang akan mendapat sertifikasi TKDN meliputi, alat dan mesin pertanian, industri logam, telematika, alat kesehatan, otomotif, semen, tekstil, dan sejumlah industri, baik kecil ataupun menengah.
Lalu, apa itu sertifikasi TKDN? Seberapa penting sertifikasi TKDN bagi nilai produk dalam negeri? Yuk, simak artikel di bawah ini untuk membantu Anda memahami lebih lengkap mengenai sertifikasi TKDN.
Pengertian Sertifikasi TKDN
Sertifikasi TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri adalah nilai unsur produksi yang dibuat di Indonesia pada suatu produk barang dan jasa atau gabungan antara barang dan jasa dalam negeri dalam bentuk persentase. Sertifikasi TKDN ini meliputi biaya angkutan yang ditawarkan dalam item penawaran harga barang maupun jasa.
Sebagai usaha untuk mengimplementasikan produk dalam negeri, aturan mengenai pembatasan penggunaan komponen impor bahan-bahan produksi dalam persentase tertentu telah berlaku. Hal ini ditujukan agar nantinya bila terjadi ekspor produk dalam negeri ke beberapa negara besar di Asia, Eropa, Amerika, maupun Afrika.
Selain itu, Sertifikasi TKDN dapat berfungsi sebagai preferensi untuk memuat lelang barang dan jasa ke instansi pemerintah. Bila nilai sertifikasi TKDN produk barang dan jasa dari dalam negeri lebih tinggi, maka dapat kemungkinan suatu produk barang atau jasa itu dapat menang di proses lelang.
Artikel menarik lainnya: 10 PRODUK EKSPOR INDONESIA UNGGULAN MANCANEGARA SEPANJANG AGUSTUS 2022
Manfaat Sertifikasi TKDN
Ada beberapa manfaat dari sertifikasi TKDN, di antaranya:
- Menciptakan lapangan tenaga kerja baru sehingga mengurangi pengangguran dalam negeri.
- Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri.
- Meningkatkan kesempatan kerja di mana industri akan selalu membutuhkan tenaga kerja baru.
- Menghemat devisa negara.
- Meminimalisir ketergantungan terhadap produk luar negeri melalui optimalisasi belanja pemerintah.
- Meningkatkan pemasukan pajak penghasilan (PPh) terhadap produk-produk buatan dalam negeri.
- Terjadi persaingan yang sehat antara produk dalam negeri di lingkup internasional.
- Sertifikasi TKDN mampu mendukung perekonomian nasional.
Dasar Hukum Penerapan Sertifikasi TKDN
Dasar hukum penerapan sertifikasi TKDN mengacu pada Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Kewajiban penggunaan produk dalam negeri sebagaimana yang dimaksud dalam perpres ini dilakukan jika ada penyedia yang menawarkan produk dengan nilai sertifikasi TKDN ditambah nilai BMP minimal 40% dianggap sebagai produk dalam negeri yang layak diberikan preferensi.
Artikel menarik lainnya: SEBERAPA BESAR PENGARUH EKSPOR IMPOR BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA?
Teknis Perhitungan Sertifikasi TKDN
Ketika suatu perusahaan atau usaha memenuhi serangkaian persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi TKDN, maka perlu mengetahui bagaimana teknis perhitungannya. Perhitungan ini berdasarkan pada barang atau jasa ditambah dengan nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP).
Perhitungan Barang atau Jasa
Ada tiga unsur yang termasuk perhitungan barang atau jasa dalam sertifikasi TKDN, yaitu:
- Komponen dalam Negeri pada barang
Penggunaan bahan baku yang mengandung unsur perakitan, fabrikasi hingga penyelesaian akhir dilakukan di dalam negeri.
- Komponen dalam Negeri pada jasa
Penggunaan jasa dari awal hingga akhir menggunakan tenaga kerja dalam negeri dan dilakukan di dalam negeri.
- Gabungan komponen dalam Negeri pada barang dan jasa
Seluruh proses mulai dari pemanfaatan bahan baku hingga penggunaan tenaga kerja oleh masyarakat dalam negeri dan dilakukan di dalam negeri.
Perhitungan BMP
BMP adalah nilai apresiasi kepada perusahaan yang berinvestasi di Indonesia karena mendayagunakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui kemitraan, memberikan fasilitas keselamatan kerja, dan community development.
Rumus Perhitungan Sertifikasi TKDN
Perhitungan sertifikasi TKDN barang berdasarkan perbandingan antara harga barang dikurangi harga komponen luar negeri terhadap harga barang jadi. Harga barang jadi adalah biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi barang.
Biaya produksi meliputi:
- Biaya untuk bahan (material) langsung
- Biaya tenaga kerja langsung
- Biaya tidak langsung pabrik (factory overhead)
Jadi, nilai sertifikasi TKDN suatu barang atau jasa itu semakin besar artinya terdapat kapasitas yang besar dan sumber produknya dari dalam negeri yang besar.
Artikel menarik lainnya: KENAPA HARUS PAKAI LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA?
Pentingnya Sertifikasi TKDN Pengadaan Barang dan Jasa
Sertifikasi TKDN menjadi bagian penting dalam Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Hal ini merupakan wujud pemerintah untuk meningkatkan kemandirian sektor industri dalam negeri. Apalagi sertifikasi TKDN menjadi bukti legalitas sebuah produk. Maka dari itu, tidak heran pemerintah terus mendorong produk UMKM atau pebisnis memiliki sertifikasi TKDN.
Sertifikasi TKDN menjadi penting dalam proses pengadaan barang atau jasa. Sebab, baik TKDN maupun BMP adalah syarat penting dari Kementerian Perindustrian untuk mendapatkan sertifikat barang.
Agar proses pengadaan barang dan jasa menjadi lancar, ISGroup Consulting dapat membantu Anda dalam proses sertifikasi TKDN terhadap barang atau jasa mulai dari proses awal sampai sertifikasi TKDN berada di tangan Anda.
Ketahui informasi selengkapnya di www.isgroupconsulting.com atau konsultasikan bisnis Anda secara GRATIS melalui nomor telepon 081387001998.