Dalam program mewujudkan kedaulatan pangan di tahun 2045, Indonesia memerlukan akselerasi transformasi pertanian dari yang hanya bertumpu pada Sumber Daya Alam (SDA) ke berbasis inovasi.
Namun, saat ini Indonesia masih mengandalkan SDA saja sehingga nilai tambah suatu hasil tani diperoleh dari negara lain.
Contohnya, Indonesia dikenal sebagai produsen kakao terbesar di dunia. Akan tetapi, produk coklat terbaik dan terenak di dunia justru bukan ada di Indonesia.
Padahal, Indonesia mampu bersaing menghasilkan coklat terbaik. Hanya saja belum mengenali transformasi inovasi dan teknologi.
Karena itu, transformasi inovasi dan teknologi itu sangat diperlukan untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Lalu, apa yang pemerintah sedang siapkan mengenai transformasi Inovasi dan teknologi dalam pertanian? Apakah sektor pertanian Indonesia memiliki potensi yang besar? Lalu, apa itu transformasi inovasi dan teknologi dan apa saja bentuknya? Yuk simak artikel di bawah ini!
Potensi Sektor Pertanian Indonesia
Pertanian merupakan suatu proses untuk menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk agroindustri melalui pemanfaatan SDA, yaitu sumber daya tumbuhan dan sumber daya hewan.
Sektor pertanian dan pangan terbukti bisa menjadi salah satu penopang pemulihan ekonomi daerah dan nasional. Oleh karenanya, sebagai bagian dari upaya mendukung pemulihan ekonomi daerah maupun nasional, maka sektor pertanian bisa menjadi salah saru tumpuan kebutuhan dasar manusia.
Kebijakan dan kemitraan yang berpihak kepada transformasi inovasi dan teknologi dapat mendukung ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, pekebun, dan peternak.
Selain itu, sektor pertanian juga merupakan salah satu pendorong pemulihan perekonomian daerah yang mampu beradaptasi sehingga meningkatkan produktivitas dan tumbuh positif di tengah pandemi.
Artikel menarik lainnya: MENGENAL PALA, SI KOMODITI EKSPOR YANG BEKEN DI MANCANEGARA
Permasalahan Pada Sektor Pertanian
Transformasi inovasi dan teknologi pada petani telah banyak dilakukan oleh perguruan tinggi di bidang pertanian. Hanya saja, transformasi inovasi dan teknologi tersebut belum banyak diaplikasikan di lapangan. Hal ini dikarenakan miskonsepsi bagaimana transformasi inovasi dan teknologi dapat menghasilkan benefit. Maka dari itu, hilirisasi teknologi tidak mudah sampai ke petani.
Penyebab utama memburuknya kinerja pertanian di negara-negara dunia ketiga adalah terabaikannya sektor yang sangat penting ini dalam perumusan prioritas pembangunan oleh pemerintah itu sendiri.
Diperparah lagi dengan gagalnya pelaksanaan investasi dalam perekonomian industri perkotaan, yang terutama disebabkan oleh kesalahan dalam memilih strategi industrialisasi subtitusi impor dan penetapan nilai kurs yang terlalu tinggi.
Artikel menarik lainnya: SEBERAPA BESAR PENGARUH EKSPOR IMPOR BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA?
Transformasi Inovasi dan Teknologi Pertanian Indonesia
Pembangunan pertanian pada dasarnya adalah proses transformasi pertanian. Transformasi Inovasi dan Teknologi Pertanian, yaitu suatu proses perubahan pada berbagai aspek di bidang pertanian. Perubahan yang dimaksud bukan hanya pada teknologi, ya tetapi lebih jauh pada kelembagaan ekonomi dan sosial pertanian.
Selain itu diperlukan pula adanya regenerasi petani. Dalam transformasi inovasi dan teknologi, petani Indonesia saatnya sudah tidak lagi bekerja keras di sawah, tetapi mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Bentuk Transformasi Inovasi dan Teknologi Pertanian
Transformasi inovasi dan teknologi di pertanian ditunjukkan oleh berbagai hal, seperti penurunan angka buruh tani, peningkatan level diversifikasi agrikultural, perubahan struktur ekonomi dari agrikultur menjadi nonagrikultur, besarnya keberagaman mata pencaharian, tingginya ruang dan mobilitas sosial, besarnya ketergantungan pada hubungan antarpasar, dan terjadinya pertumbuhan interpenetrasi atau keterhubungan.
Pernyataan ini mengingatkan konsep deagrarianisasi yang menggambarkan proses perpindahan struktur masyarakat dari mode agraria menuju sesuatu yang lain.
Melalui transformasi inovasi dan teknologi ini berpotensi memunculkan pengetahuan baru, pekerjaan baru yang melahirkan diversifikasi ekonomi, dan interaksi sosial sehingga percepatan transformasi pun tidak dapat dihindari.
Artikel menarik lainnya: 10 PRODUK EKSPOR INDONESIA UNGGULAN MANCANEGARA SEPANJANG AGUSTUS 2022
Penerapan Transformasi Inovasi dan Teknologi Pertanian
Transformasi inovasi dan teknologi dalam meningkatkan produktivitas pertanian, di antaranya inovasi bertajuk cara-cara baru seperti penggunaan mekanisasi pertanian, traktor tanpa awak, drone, robot tanam padi dan teknologi digital lain berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT). Teknologi Transformasi inovasi dan teknologi akan menjadi arah kebijakan pembangunan pertanian dan mendorong sektor ini agar mampu bersaing hingga memenangkan persaingan di kancah global.
Ciri pertanian tradisional yaitu melakukan cara-cara manual dalam mengolah tanah, masih menggunakan tenaga binatang ternak dan menghasilkan produktivitas rendah. Sedangkan pertanian modern menggunakan smart farming.
Pola pertanian smart farming di antaranya yaitu pemanfaatan teknologi informasi, pemanfaatan alsintan dan pemanfaatan internet optik, dengan hasil produktivitas tinggi.
Seperti itulah bagaimana Transformasi Inovasi dan Energi Pertanian Indonesia. Jika Anda ingin melakukan pembuatan CV dan PT, pembuatan hak cipta, dan pengurusan lainnya dapat melalui ISGroup Consulting.
ISGroup Consulting adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bilang legalitas, ekspor impor, pengadaan barang, dan lainnya. Konsultasikan usaha Anda secara GRATIS melalui www.isgroupconsulting.com atau nomor telepon 081387001998.